Mengenai Kedewasaan seseorang. Bahwa Dewasa pada diri seseorang itu ada yang secara pasti dan ada yang perlu dilatih, dimana didalamnya terdapat tiga komponen dalam diri manusia :
- Tubuh
- Akal Pikiran
- Keimanan (hati)
Akan tetapi tidak demikian halnya dengan dua komponen lainnya, Akal Pikiran & Keimanan. Kedua komponen tersebut tidak serta merta menjadi "Dewasa" seiring dengan tubuhnya.
Akal pikiran & keimanan (hati) perlu ditempa dan terus ditempa untuk mencapai kadar "kedewasaan" yang diuji oleh Tuhan melalui banyak cobaan.
Jika begitu halnya, maka dapat dimaklumi bahwa diluar sana, ada yang punya pendidikan tinggi tapi tingkah lakunya kekanakan (marah2 - banting barang, menangis meraung2 dsb.) saat menghadapi sebuah "cobaan kecil" - yang bahkan seorang anak kecil pun akan tercengang melihatnya.
Tubuh yang dewasa, sementara hati dan akal pikiran yang "belum dipacu" untuk dewasa
Atau dalam sebuah persaingan untuk memperoleh simpati dari orang banyak, tubuh dewasanya tidak mampu menyembunyikan akal pikiran kekanakannya - dengan menjelek2an rivalnya, (bukankah dalam islam dilarang untuk membuka aib sesamanya? - "Apakah Kamu mau memakan bangkai saudaramu sendiri" - Hadits), atau bahkan menghasut / memfitnah untuk menjatuhkan rivalnya?
Seleksi alam akan memilah mana orang yang "dewasa" dan mana yang "kekanakan" dalam tiga komponen penting seorang manusia.
Sebuah analogi yang mirip dari konsep warna ... memadukan tiga warna untuk memperoleh 1 warna utama, akankah membentuk warna "Hitam" ataukah warna "Putih" , sedikit saja komposisi dari salah satu warna tersebut, akan merubah hasil akhir dari warna utama yang akan dihasilkan.
Tiga warna dengan kepekatan yang "seimbang" akan menghasilkan warna hitam / putih yang berbeda apabila salah satu warna tersebut kurang pekat.
Well, mari kita dewasakan ketiga komponen utama diri kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar