Fenomena Sungai Dibawah Laut




Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi “. (Al Qur'an, 25 : 53)



Sungai yang berada diperairan Mexico yang diberinama Cenote Angelita, nama itu diambil bukan sembarangan dan mengandung arti keramat. Cenote diambil dari kata “Dzonot” (derived from the Mayan word) yang jika di bahasa indonesiakan adalah suci dan baik, sedangkan kata angelita mungkin sudah tidak asing lagi yah di telinga dan mata kita semua yaitu malaikat.

Bagi mereka yang berada disana daerah ini merupakan Sebuah kombinasi berbagai peristiwa geologis dan perubahan iklim yang luar biasa dan menciptakan ekosistem unik di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Bisa kita lihat buktinya dengan adanya fenomena sungai di bawah laut yang berada didalam gua yang tercipta alami hasil karya kekuasaan Tuhan lebih dari 6.500 tahun yang lalu. Keberadaan sungai dalam laut di cenote angelita ini menarik banyak peneliti serta para penyelam terlihat sudah lebih dari 20 tahun mereka melakukan penelitian serta penjelajahan demi mengungkap keajaiban bawah laut tersebut dengan menelusuri 300 mil dari lorong-lorong yang ada disana.

Ayat Al-Qur’an tersebut diatas menggambarkan bahwa Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain kemudian dari ayat suci tersebut maka para peneliti dunia pun melakukan penelitian terhadap hal ini dengan menemukan hasil menggunakan gaya fisika “tegangan permukaan“, hukum ini menjelaskan bahwa air dari laut-laut yang bersebelahan ini tidak menyatu karena adanya akibat dari perbedaan masa jenis.

Dengan adanya tegangan permukaan tersebut maka mencegah lautan-lautan ini bercampur satu sama lainnya, seolah ada dinding tipis yang membentengi atau memisahkan. Sebelum kejadian dari sungai di dalam laut perairan mexico ini sudah ada keajaiban yang lain, tepat antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik dimana terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang diantaranya.

Hal diatas membuat Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat Jibraltar, akan tetapi keadaan suhu, kadar garam dan kerapatan air di keduanya tidak berubah seperti yang di tulis diatas tadi seakan ada batas atau benteng yang menghalanginya.

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing.” (Al Qur’an, 55:19-20)


Tidak ada komentar: